KITRA Mengutuk Keras Penghinaan TNI oleh Capres Prabowo
Nusakini.com--Jakarta--Koordinator Nasional Koalisi untuk kesejahteraan TNI POLRI , KITRA mengutuk pernyataan Capres Prabowo dalam sesi debat keempat capres 2019. Debat Capres yang harusnya ajang adu gagasan dan program pembangunan pertahanan keamanan malah jadi ajang menghina dan mengarah pada demoralisasi TNI.
Tudingan ini mengacu pada pernyataan Prabowo yang menyebut budaya dalam tubuh TNI itu ABS (asal bapak senang) dan menyebut dirinya lebih TNI dari TNI. Tutur dadang riyadha dalam rilisnya 01/042019
Gerakan Kitra sebagai lembaga yang concern memperjuangkan kenaikan Gaji TNI POLRi merasa sangat terpukul dengan tudingan capres prabowo ini, pasalnya ini jelas mendemoralisasi orang-orang terbaik beserta keluarga besar mereka, jelas Koordinator nasional Kitra dadang riyadha
Kornas KITRA menyatakan, pernyataan ini justru membuka borok-borok orde baru sendiri dimana suharto menyelewengkan fungsi pertahanan negara menjadi alat kekuasaan pribadi, Tudingan Institusi negara tak ada yang benar, bahkan Panglima TNI pun di tuduh memberi laporan tidak benar kepada presiden dengan alasan ABS, padahal itu hanya ada di zaman Orba. Tegas dadang panggilan akrab Kornas KITRA ini
“pernyataan ini kami anggap sebagai bentuk nyata demoralisasi terhadap TNI, jangan mentang-mentang jadi capres merasa kebal hukum, capres itu juga harus tunduk pada hukum yang berlaku, “bila jadi capres kemudian beranggapan bebas berkata apa saja sampai menghina pribadi atau institusi sudah merupakan bentuk halalkan segala cara untuk berkuasa” tuturnya
Dadang mengungkapkan, Pernyataan dia juga menyebut dirinya lebih TNI lebih dari TNI. “Menunjukkan bahwa prabowo adalah sosok sipil yang sipilis, sebab dia itu sipil mengklaim dirinya lebih hebat dibanding TNI sebagai institusi Pertahanan Negara.
Dia menambahkan, Sebagai peserta pemilu, prabowo sudah mendemoralisasi hampir semua institutsi negara, KPU dikriminalisasi, Polisi di demoralisasi, sampai TNI pun tidak luput dari tudingan-tudingan tidak bermoral.
“hinaan untuk TNI yang dihuni warga negara terbaik merupakan hinaan bagi keluarga mereka sekaligus teror bagi seluruh rakyat Indonesia, Ujar Ridho
Kami berharap, pemerintahan hari ini segera mewujudkan kenaikan 50 jut Gaji perbulan sebagai agenda mensejahterahkan Keluarga TNI POLRI, ungkap dadang
Kornas KITRA dadang menegaskan, bahwa rakyat Indonesia hingga saat ini tetap menaruh harapan dan kebanggan besar pada tentaranya. “kami sedang berjuang menyuarakan kesejahteraan TNI POLRI, menuntut kenaikan gaji sebebsar 50 juta per bulan, sebab memastikan bila negara dan pemerintah sangat membutuhkan TNI POLRI yang sejahtera untuk menyempurnakan Perjuangan rakyat menuju indonesia maju” imbuhnya
“menaikkan gaji TNI POLRI adalah cara menyudahi dan mengakhiri tudingan dan hinaan yang kerap menimpa sebagai solusi sistemik untuk menjaga martabat setiap keluarga Indonesia” Pungkas dadang Riyadha.(R/Rajendra)